Kemitraan Adalah Solusi Nyata Pemerataan Mutu Pendidikan (Bagian 2)

Selasa, 29 Oktober 2019 16:25 WIB

Placeholder image

INFO NASIONAL — Terkait upaya peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan adalah melaksanakan program kemitraan GTK, Yuliana Kargiyati, guru mitra SMPN 2 Fak-fak mengungkapkan, setelah sepekan melakukan observasi, mengajar dan melewati tahap evaluasi bersama dengan guru inti di SMPN 25 Kota Bekasi, ia mendapat pandangan yang lebih luas lagi tentang bagaimana cara mengajar, membimbing peserta didik hingga administrasi guru.

“Dari kegiatan ini, saya jadi mempunyai pandangan yang lebih luas lagi terutama dalam menghadapi kegiatan KBM. Ibu Hera selaku guru inti juga tidak pernah bosan membagi ilmunya. Dari mulai mengajar, membimbing hingga ke tahap administrasi guru,” ucapnya, pada Rabu, 7 Agustus 2019.

Menurutnya, perjuangannya tidak berhenti sampai masalah di guru inti dan mitra, setelah melalui tahapan-tahapan yang ada, ia mengaku masih banyak yang harus diperbaiki di daerah asalnya. Ia melihat banyak yang berbeda, dari budaya hingga peserta didik. Tidak dipungkiri memang, di daerahnya, Fak-fak, peserta didik memang beberapa ada yang lebih senang bermain, sekolah hanya menjadi rutinitas yang biasa-biasa saja.

“Namun perjuangan saya tidak boleh berhenti begitu saja, kekurangan yang ada di daerah saya harus saya perbaiki. Mulai dari semangat, tidak hanya semangat anak-anak tetapi para GTK, dedikasinya juga harus lebih ditingkatkan. Ini menjadi PR bersama memang, tetapi yang seperti Bu Hera bilang bahwa semua kuncinya adalah kemauan. Kemauan tekad yang kuat, tentu akan ada jalan yang baik juga untuk memperbaiki itu semua,” kata Yuliana.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saiful Mikdar ketika ditemui dalam pembukaan Supervisi Program Peningkatan dan Pemerataan Mutu Guru SMP Melalui Kemitraan 2019 untuk Kota Bekasi di Hotel Merapi Merbabu, Jumat, 9 Agustus 2019 sangat menyambut baik kegiatan kemitraan ini. Menurutnya, dengan kegiatan ini mutu GTK antar wilayah kabupaten/kota yang ada di Indonesia jadi lebih merata.

“Saya mengapresiasi sekali kemitraan ini. Kemdikbud yang menaungi kegiatan ini pun sangat concern sekali dengan kegiatan ini. Setidaknya, dengan adanya program ini para peserta yang berasal dari Kabupaten Fak-fak dan Ende ini dapat meningkatkan mutu GTK antar wilayah kabupaten/kota itu,” ucapnya.

Tidak lupa, Uu Saiful juga mengungkapkan kebanggaannya kepada guru-guru inti dari Kota Bekasi. Ia menilai bahwa dengan Kota Bekasi mengambil bagian sebagai guru inti ini terlihat bahwa pendidikan di Kota Bekasi sudah layak.

“Saya cukup bangga banyak teman-teman guru kota Bekasi yang sudah dinobatkan sebagai guru inti. Untuk mendapatkan guru inti itu sudah melalui tahapan-tahapan yang dilaksanakan Kemdikbud. Tentu dengan adanya mereka sebagai guru Inti dari Kota Bekasi khususnya, itu sangat membanggakan. Saya ucapkan juga terima kasih kepada Kemdikbud yang sudah melek kembali dengan menyertakan segala elemen guru dan tenaga kependidikan dari berbagai macam daerah,” ujar Uu saiful.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Merapi Merbabu ini juga dihadiri oleh Pengawas Sekolah Menengah Pertama Kota Bekasi, Sudibyo. Sebagai pengawas, ia memberikan pesan kepada guru-guru mitra ini bahwa sudah saatnya guru menjadi sosok yang menyenangkan bagi peserta didik dan ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi oleh mereka sebagai guru.

Ia berpendapat bahwa sudah saatnya guru menjadi sosok yang menyenangkan bagi muridnya. Tindakan guru akan selalu dikenang oleh anak-anak didik. Karena itu, sudah semestinya guru meninggalkan kesan yang baik kepada para anak didik.

“Selain itu, ada tiga hal penting yang harus digaris bawahi para guru. Pertama, metode lebih penting dari teori, kedua kehadiran guru ke sekolah merupakan yang penting, serta yang ketiga adalah, bahwa mengajar itu bagian dari amanah, sehingga harus dikerjakan dengan ikhlas,” kata Sudibyo yang pernah menjadi Kepala Sekolah di SMPN 5 Kota Bekasi.

Ia pun menambahkan dari apa yang sudah ia sampaikan itu, program kemitraan pun menjadi cara yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas guru di seluruh Indonesia. Menurutnya, dalam kegiatan ini guru ketemu guru tanpa adanya kepentingan administratif.

“Walaupun memang para guru selalu yang diutamakan adalah administrasi, dengan adanya kemitraan, guru mengajari guru, ini sangat bagus sekali. Harapan akhirnya adalah kualitas guru di seluruh Indonesia ini merata,” ucap Sudibyo.

Pertukaran ilmu dalam mengajar yang terjadi antara guru inti dan guru mitra juga menjadi perhatiannya. Ia menyatakan bahwa yang paling penting adalah ketika di kelas nanti, para guru ini piawai menansfer ilmunya yang sudah mereka petik di kegiatan ini. Tak luput juga menjadi perhatiannya tentang bagaimana nilai budaya pun harus ditegakkan, budaya mengajar yang baik pasti memberikan nilai positif juga dalam KBM.

“Yang paling penting adalah ketika tampil di kelas, guru piawai tidak mentransferkan ilmunya. Kalau tidak, berarti ada yang salah pada gurunya. Memang kemitraan ini adalah program yang kita harapkan, inilah yang paling cocok, harus dipertahankan dan dikembangkan lagi. Tetapi tidak hanya itu saja, kalau ingin maju, ya budaya mengajar, budaya di sekolah pun harus dimulai dengan cara yang baik. Tidak semata-mata materi pelajarannya saja, tetapi kebudayaan itu pun harus dimantapkan,” katanya menutup.

Kegiatan Supervisi Program Peningkatan dan Pemerataan Mutu Guru SMP Melalui Kemitraan 2019 di Kota Bekasi yang dilaksanakan di Hotel Merapi Merbabu ini diikuti oleh 8 guru inti dengan 12 guru mitra di dalamnya yang berasal dari Kabupaten Ende dan Fak-fak. Guru inti dan mitra ini adalah pengajar dari empat mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, dan Matematika. (*)